Jalan Alue Ie Mirah – Kuta Binje Rawan Kecelakaan

Metropesawat.com, Aceh Timur – Sepanjang 5 kilometer jalan Alue Ie Mirah – Kuta Binje, tepatnya di Desa Alue Ie Mirah dan Desa Blang Nisam, kecamatan Indra Makmur, kabupaten Aceh Timur rusak parah.

Kerusakan itu diakibat sering dilintasi kendaraan melebihi kapasitas milik PTPN dan PT Tualang Raya, dan juga kerap dilintasi kendaraan pengangkut kayu balok yang diduga ilegal logging dari arah kecamatan Panti Bidari menuju ke arah Julok.

Selain itu juga sejumlah jembatan darurat peningalan masa konflik sangat memprihatinkan, bahkan rawan kecelakaan bagi pengendara.

Jalan tersebut menghubungkan dua Kecamatan, diantaranya kecamatan Indra Makmur dan Julok.

Selain itu, jalan ini juga dapat diakses ke kecamatan Nurussalam dan Banda Alam, serta kecamatan Panti Bidari.

Erna salah satu warga setempat yang kerap melintasi jalan tersebut mengatakan, sangat resah dengan kondisi jalan yang berlubang dan berkubang.

“Kondisi jalan seperti ini sangat membahayakan bagi kami pengendara roda dua. Apalagi ibu-ibu seperti kami yang sering melintasi jalan ini dengan membawa anak kecil. Ini rawan bagi kecelakaan” kata Erna ditemui saat melintas.

Menurutnya, jalan itu belum pernah mendapat perhartian khusus dari pemerintah. Kodisi ini telah berlangsung sangat lama.

Warga dua kecamatan itu berharap kepada Pemerintah agar memberikan perhatian dan segera memperbaiki jalan tersebut mengingat kerusakan jalan menghambat aktivitas warga dan menghambat pemasaran hasil tadi warga.

Kerusakan jalan ini tidak hanya dikeluhkan oleh warga di dua Kecamatan, namun Warga Kecamatan Panti Bidari dan Nurussalam bahkan warga Banda Alam juga merasa resah terhadap kondisi akses jalur lintas kecamatan itu. Pasalnya, sejumlah kecamatan tersebut sangat berdekatan dan saling akses.

Sementara itu, Alwahidon, supir mini bus antar kabupaten mengatakan hal senada.

Baginya, kondisi Jalan Alue Mirah – Kuta Binje sangat menghambat aktivitasnya selaku supir bus yang kerap membawa penumpang dari Alue Ie Mirah – Kota Langsa.

Menurutnya, kondisi jalan seperti itu terlah terjadi bertahun-tahun belum ada perhatian kusus dari pemerintah.

“Kondisi jalan dan jembatan seperti ini sangat resah bagi kami pengendara kendaraan roda empat. Selain banyak kubang dan lobang juga rawan kecelakaan” katanya.

Lebih lanjut kata Alwahidon, terdapat sebanyak empat jembatan yang sangat darurat peninggalan masa konflik Aceh. Kondisi jembatan sangat memprihatinkan dan rawat kecelakan. Diharapkan pemerintah peka terhadap kondisi tersebut.

Editor : red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *