Warga Alue Awe Kandang Bakar Ban dan Segel Kantor Keuchik, Begini Langkah Yang Dilakukan Camat Muara Dua

Metropesawat.com, Lhokseumwe – Sebelumnya telah diberitakan bahwa ratusan masyarakat dari Gampong Alue Awe Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe mendatangi dan melakukan aksi unjuk rasa berupa membakar ban dan menyegel kantor desa setempat menuntut mundur Keuchik Alue Awe dari jabatannya karena dituding tidak transparan dalam pengelolaan dana desa Kamis (11/06/2020).

Ratusan masyarakat kamis pagi mendatangi kantor desa Alue Awe yang berada persis di pinggir jalan lintas nasional. Warga meneriakan yel-yel menuntut Keuchik mundur dari jabatannya karena dianggap tidak transparan dalam penggunaan serta pengelolaan dana desa dan juga terkait permasalahan BLT di desa tersebut.

Warga yang tersulut emosinya juga sempat membakar beberapa ban dan menyebabkan asap hitam membumbung tinggi. Warga juga sempat melakukan aksi coret-coret (Vandalisme) dengan menuliskan tuntutan warga di kantor desa menggunakan cat semprot.

Adapun diantara beberapa tuntutan mayarakat pada saat unjuk rasa adalah sebagai berikut:

-Meminta Keuchik berserta aparatur Desa Alue Awe mengadakan rapat kembali bersama masyarakat untuk menjelaskan penggunaan kas Desa dari tahun 2017 hingga 2020

-Masyarakat meminta Keuchik berserta aparatur Desa Alue Awe menjelaskan tentang penggunaan Dana Desa yang di gunakan sebagian untuk penanganan COVID-19

Menanggapi aksi unjuk rasa masyarakat Gampong Alue Awe tersebut, Heri Maulana, S.IP, M.S.M Camat Muara Dua yang juga ikut turun langsung ke lokasi bersama unsur Muspika Muara Dua melalukan mediasi dengan perwakilan warga. Dimana dari hasil mediasi tersebut Camat Muara Dua berjanji akan menanggapi dan menindaklanjuti beberapa dari tuntutan warga yang disuarakan dalam aksi tersebut.

Heri Maulana juga menyepakati dan meminta kepada perwakilan warga Alue Awe agar mengajukan surat tertulis kepada Camat untuk segera bisa difasilitasi pertemuan antara warga dengan Keuchik yang bersangkutan.

“Kantor Kechik ini adalah istana Gampong yang merupakan pusat pemerintahan di tingkat Gampong, oleh sebab itu mari kita menjaga bersama-sama istana kita ini, karena kantor ini menjadi tempat masyarakat Gampong Alue Awe menyampaikan keluh kesah dan tempat masyarakat untuk mengurus administrasi yang diperlukan, mari kita bersama-sama membuka kembali kantor yang tadinya sempat disegel sementara waktu oleh warga”. Ujar Heri Maulana di sela-sela proses mediasi dengan warga tersebut.

Setelah Camat memberikan sambutan dalam mediasi tersebut, masyarakat terlihat langsung memberikan uplose dan apresiasi. Tidak berselang lama Camat dan unsur Muspika Muara Dua beserta warga Alue Awe bersama-sama kembali membuka segel kantor Keuchik yang sempat disegel dan mengecat kembali kantor yang tadinya sempat menjadi sasaran coret-coret (Vandalisme).

Editor : red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *