METROPESAWAT.COM | Spanduk yang tak di ketahui siapa yang memasangnya beberapa waktu lalu, menggunakan kayu balok terpampang di tepi jalan lintas Pereulak Lokop, tepatnya di dusun Lubukbayah Gampoeng Seumanah Jaya kecamatan Ranto Pereulak.
Amatan di lokasi senin (21/9/2020) spanduk berwarna putih itu bertulisan “pengumuman, terkait lokasi rencana pembangunan mega proyek bendungan irigasi sungai Pereulak yang rencananya akan dibangun di desa setempat. Spanduk itu juga ditandatangani oleh kepala balai wilayah sungai sumatera-1 Djaya Sukarno.
Dalam sepanduk yang terpampang, irigasi itu mampu mengairi sawah seluas 5000 hetare yang berada di empat kecamatan yakni kecamatan Pereulak Barat, Pereulak Timur, Pereulak dan Ranto Pereulak.
Namun pemasangan spanduk itu menuai prokontra dari sejumlah aparatur Gampoeng setempat, kerena hingga saat ini pihak terkait belum memberitahu rencana besar itu.
“Ya kita tidak tahu, mereka tidak memberitahu pada keuchik, ini kan proyek besar dampaknya juga besar, kata Jasman keuchik Seumanah Jaya.
Sementara itu M Yunus kepala DLHK Aceh Timur yang di konfirmasi mengatakan program itu milik kementerian PU.
“Itu dari pusat langsung kementrian PU, tahapan masih pengumuman amdal, kalau amdal selesai tahun 2021 langsung action, kata Yunus.
Kita sangat mendukung program kegiatan itu karena dapat meningkatkan hasil pertanian pangan dan palawija bisa meningkatkan masa tanam bisa 2 kali setahun 5 kali dalam 2 tahun, bisa sebagai sumber air perikanan darat dan banyak lainnya seperti bendungan dapat menjadi obyek wisata, yang kita lihat irigasi yang sudah ada belum kita dengar menimbulkan efek negatif dan jelas yang negatif kemungkinan terjadi konflik saat pembebasan lahan. Tapi saya yakin musyawarah itu bisa terselesaikan, jelas Yunus. (Ardi)