
Aceh Timur, metropesawat.id | Belum diketahui apa motifnya.
Seorang warga yang mengklaim lokasi sumur Intake instalasi pengelolaan air (IPA) PDAM Tirta Peusada Cabang Ranto Peureulak, merupakan tanah miliknya berani menumbangkan pohon sawit ke arah sumur intake tersebut Minggu (31/2/2021) lalu.
Alhasil, mesin dalam sumur Intake itu rusak karena terbakar.
Karena saat itu mesin sedang nyala. Akibat banyak sampah dari potongan pohon sawit tersebut masuk ke sumur itu akibatnya mesin rusak.
“Akibat mesin rusak sehingga suplai air bersih ke pelanggan wilayah PDAM cabang Ranto Peureulak, terhenti sejak Senin siang,” ungkap Direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur, Iskandar SH, kepada metropesawat.id, Kamis (4/2/2021).
Suplaii air bersih dari instalasi pengelolaan air (IPA) PDAM Tirta Peusada Aceh Timur, Cabang Ranto Peureulak, kepada pelanggan di daerah itu terhenti sejak Senin (1/2/2021) siang.
Hal itu, karena mesin pompa dalam sumur intake tersebut rusak pasca banyak masuk sampah pohon sawit akibat dari penumbangan pohon sawit dilakukan warga dekat lokasi sumur tersebut.
“Warga tersebut menumbangkan pohon sawitnya menggunakan beko ke arah sumur intake PDAM. Karena warga tersebut, mengklaim bahwa tanah lokasi sumur Intake itu adalah miliknya. Padahal, kita sudah mengumpulkan bukti dan dokumen kepemilikan dari bagian aset bahwa tanah tersebut adalah milik PDAM dan merupakan aset Pemkab Aceh Timur, dan bukan milik warga tersebut,” ungkap Iskandar SH kepala PDAM Aceh Timur, kepada metropesawat.id, Kamis (2/2021).
Iskandar mengaku belum mengetahui apa motif warga tersebut menumbangkan pohon sawitnya ke arah sumur intake, Minggu (31/1/2021) sore, yang menyebabkan suplai air ke pelanggan sejak Senin (1/2/2021) siang terhenti, karena mesin pompa dalam sumur tersebut rusak terbakar karena banyak sampah dari pohon sawit yang masuk dalam sumur tersebut.
Pasca mesin rusak, tim teknis PDAM sudah mengangkat mesin dari dalam sumur dan sedang memperbaikinya di bengkel.
“Setelah rusak Senin, pada hari Selasanya kita pasang mesin pompa cadangan ke dalam sumur, tapi terlalu kecil, sehingga suplai air tak merata. Kamis hari ini sedang kita pasang kembali mesin cadangan yang lebih besar, jika sudah selesai Insya Allah, Kamis malam suplai air sudah normal,” ungkap Iskandar.
Direktur, PDAM Tirta Peusada, Iskandar SH mengatakan, kasus pembuangan potongan pohon kelapa sawit ke dalam sumur intake PDAM Cabang Ranto Peureulak di Desa Bhom Lama itu, sudah dilaporkan ke Muspika Ranto Peureulak, untuk diselesaikan secara musyawarah.
“Semua dokumen kepemilikan bahwa tanah lokasi sumur intake adalah milik Pemda Aceh Timur (asset PDAM) sudah kita serahkan ke Muspika. Saya mohon kepada Muspika melalui keuchik, agar warga tersebut mengganti semua fasilitas yang rusak. Kalau tidak akan saya tempuh jalur hukum,” ungkap Iskandar.
Iskandar juga berharap agar Muspika memberikan edukasi kepada warga agar kesalahpahaman yang serupa tidak terjadi lagi yang berujung terhadap pengrusakan fasilitas pemerintah.
“Kita mohon kepada Muspika beri kesadaran kepada masyarakat bahwa PDAM itu bukan milik pribadi. Tapi milik perusahaan daerah untuk memproduksi air bersih untuk kepentingan umum,” pinta Iskandar. (red)