DPRA dan Pemerintah Aceh Disebut Pembual Besar Pilkada 2022

ACEH, metropesawat.id – Soal Pilkada Aceh 2022, hari hari rakyat disuguhkan pernyataan para pengambil keputusan. Sebelumnya dari parpol dan legislatif berbicara. Hari ini Gubernur melalui pejabatnya.

Mereka rerata menyatakan mendukung pilkada Aceh 2022. Benarkah ucapan itu? Dapatkah kita mempercaya ucapan itu. Sesuaikah ucapan dengan tindakan mereka? Menurut saya mereka para pembohong. Ingin cuci tangan alias sok berpihak pada kekhususan Aceh.

Kritikan dan sorotan, bahkan tudingan tajam ini disampaikan Murthalamuddin, Tokoh akademisi dan pengusaha asal Aceh Utara melalui akun Facebooknya senin 16/3/21.

Mengapa saya sebut mereka pembual? Tulis Murthalamuddin, alasannya Kekuasaan ada ditangan mereka. Untuk pilkada butuh anggaran. Jika Pilkada 2022, maka anggaran sudah wajib ada sejak tahun ini (2021). Untuk membiayai tahapan. Mana anggarannya? Tanya Murthala.

Terus mereka juga harus mempersiapkan penyelenggara. Misalnya PPK dan Panwaslih. Apakah sudah mulai melakukan proses rekruetmen? Mana ?, Tanyanya lagi.

Jika kedua hal ini belum terjadi. Jadi pernyataan dukungan pilkada 2022. Bisa kita percaya? Jika anda yakin tanpa 2 hal diatas pilkada tak bisa dilangsungkan. Apakah tak pantas mereka kita sebut pembual?, Lanjut wartawan senior ini.

Mereka sedang membodohi kita. Merangkai kata untuk menipu publik. Bayangkan jika yang melakukan ini pejabat di negera “Kafir”. Maka akan terjadi bunuh diri massal. Atau minimal tahun baru 2022 akan ada pengunduran diri massal. Setelah permintaan maaf dan menyesal.

Diakhir tulisannya Murthala menulis ” Tapi karena kita sedang di negeri “syariat Islam”. Maka mari kita anggap mereka ” Khilaf Massal”. Mari kita maafkan mereka. Tanpa kita maafkanpun, mereka memang tak punya malu. Mau kita sebut muka badak? Badak makhluk pemalu BosKu.” Tutupnya. (Isda)