ACEH TIMUR, metropesawat.id | Masyarakat Aceh Timur diseputaran kota Idi Rayeuk tepatnya disepanjang Lajur Dua Jalan Medan-Banda Aceh yang dibuat sangat resah dan jengkel oleh suara kenalpot Brong yang menghasilkan suara yang sangat keras dan bising membuat ketidak nyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadahnya, karena suara kenalpot bising tersebut kerap kali terdengar diwaktu malam bahkan sampai pagi hari.
Seharusnya Bulan Ramadan yaitu bulan suci yang penuh berkah sehingga manusia berlomba-lomba bberibada untuk mendapatkan Ridha Ilahi dan pahala darinya, apa lagi dibulan puasa ummat Islam diwajibkan berpuasa dengan menahan hawa nafsu seperti menahan lapar dan haus, emosi, menjaga lisan dan sebagainya.
“Bahkan tidak jarang suara bising tersebut terdengar berlomba lomba dengan suara azan juga saat orang-orang sedang menunaikan ibadah salat, baik itu salat subuh, magrib dan lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Edo warga Idi Rayeuk, kepada metropesawat.id, Senin (19/4/2021) subuh.
Edo menambahkan bahwa, Jalan Lajur Dua tersebut sudah seperti arena balapan motor yang selalu dipakai untuk balapan. Anehnya lagi, hal tersebut terkesan dibiarkan saja oleh pihak Berwajib yang seharusnya melayani masyarakat agar tentram, nyaman dan damai dalam beraktivitas, sedangkan hal tersebut sungguh sangat mengganggu kenyamanan. Kata warga Titi Baroe.
“Aneh aja Bang, pada hal hampir setiap malam bahkan sampai subuh apa lagi pas sore menjelang magrib sangat sering terdengar suara tersebut tapi belum ada tindakan apa apa dari pihak penertiban, bahkan tak jarang jalur dua tersebut dijadikan tempat balapan liar,” kata dengan nada cemas dan kecewa.
Sambungnya, yang kami khawatirkan ketika masyarakat mulai hilang kesabarannya dan mulai menindak atau langsung main hakim sendiri, mengingat mereka selalu bergembolan untuk selalu membuat onar dengan suara suara bising yang sengaja digembor gembor beramai ramai.
“Masyarakat sudah banyak yang geram, jangan sampai hal hal yang tidak diinginkan terjadi seperti main hakim sendiri, melembar batu atau main razia sendiri terus langsung diberikan pelajaran ditempat yang pastinya akan mengakibatkan sangat fatal,” ujar Edo lagi.
Dan ia berharap kepada pihak berwajib atau keamanan agar segera menindak serius permasalahan tersebut supaya Hal hal yang tidak diingan tidak terjadi,” demikian pungkas Edo.
Sementara itu, Kepala Desa (Geuchik) Titi Baroe, Muhammad Adam SH, membenarkan adanya Suara bising tersebut yang mengakibatkan ketidak nyamanan.
“Benar, Suara bising tersebut sudah seperti makanan sehari-hari, dan kita juga berharap agar ditindak cepat supaya hal-hal yang tidak dinginkan tidak terjadi, karena saya tidak tau apa yang akan dilakukan oleh warga kedepan,” Sebut M. Adam.
Namun saya sebagai kepala desa selalu mengatakan agar jangan sewenang wenang main hakim sendiri, untuk urusan tersebut kita serahkan saja sama pihak yang berwajib,” Jelas Adam Tibro sapaan akrap Geuchik Titi Baroe tersebut. [Red].