Aceh  

Terkait 2000 Paket Sembako, Tidak Benar Anwar Idris Lakukan Pembohongan Publik

ACEH TIMUR, metropesawat.id | Surianto yang akrab disapa Ikram membantah terkait Anwar Idris Anggota Komisi VII DPR RI asal Aceh, Dapil 2 yang telah melakukan Pembohongan publik terkait pembagian 2000 paket sembako.

“Tidak benar, jika paket sembako tersebut tak disalurkan sebagaimana yang disampaikan Ishak Yusuf disalah satu media,” demikian disampaikan Surianto Tim pemenangan Anwar Idris kepada metropesawat.id, Selasa (20/7/2021) malam.

Disampaikan bahwa, jelang Lebaran 1442 H, Anggota komisi VII DPR RI asal Aceh Bireuen, Anwar idris dari Fraksi Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan) telah membagikan 2000 paket sembako untuk masyarakat di delapan (8) kabupaten/Kota di Aceh melalui tim pemenangan nya,” tegas Surianto.

Katanya, paket sembako tersebut langsung diserahkan kepada Tim pemenangan dan selanjutnya di serahkan ke warga dari rumah ke rumah.

Surianto menambahkan, pembagian sembako tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukannya sejak dilantik jadi anggota dewan akhir 2019 lalu. Namun, kali ini lebih berkesan karena dibagikan jelang hari raya umat Islam,” terangnya.

Surianto juga menjelaskan bahwa, kegiatan ini akan terus dilakukan hingga hari terakhir jelang Lebaran.

“Alhamdulillah, ribuan paket sembako ini sudah mulai didistribusikan oleh tim di lapangan dan saya sebagai tim pemenangan di Aceh Timur telah membagikan sembako tersebut kepada warga,” sebut Surianto.

Anwar idris kepada Surianto juga menyampaikan sembako tersebut telah dibagikan di beberapa lokasi di Kabupaten/Kota di Aceh diantaranya, kabupaten Aceh Timur, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tamiang Kota Lhokseumawe dan Kota Langsa,” ungkapnya.

“Mohon bersabar bagi warga yang belum mendapatkan sembako dari Bapak Anwar Idris, pihaknya akan terus berupaya agar masyarakat yang belum dapat agar bersabar dan kita upayakan pada kesempatan lain.

Meski nilainya tak seberapa, namun inilah bukti bakti kami kepada masyarakat khususnya di Aceh Timur,” demikian pungkas Surianto. [Iskandar Ishak].