Legenda MotoGP, Aleix Espargaro, menyampaikan keyakinannya bahwa musim ini takkan ada yang mampu menghalangi laju Marc Marquez menuju tahta juara dunia. Menurutnya, sederet faktor fundamental membuat sang jagoan asal Spanyol nyaris tak tersentuh.
Marquez seolah menemukan kembali kilau lamanya setelah bergabung dengan Ducati. Di empat balapan awal MotoGP 2025, ia tampil menggila. Tak hanya sekadar ikut bersaing, Marquez menyapu bersih hampir semua catatan penting: start dari posisi terdepan, mencetak lap tercepat, hingga memenangi balapan sprint di Thailand, Argentina, Amerika Serikat, dan Qatar.
Ia hanya gagal meraih kemenangan penuh di Circuit of The Americas (COTA) lantaran insiden tunggal yang menimpanya ketika sedang memimpin jauh dari rombongan. Namun begitu, hasil itu tak membuat posisinya goyah.
Kini, Marquez berdiri di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 17 poin dari saudaranya sendiri, Alex Marquez yang membela Gresini, dan unggul 26 poin atas Francesco Bagnaia, tandemnya di Ducati. Ini adalah posisi yang mengukuhkan dominasinya sejak awal musim.
Aleix Espargaro menyebut bahwa bukan hanya kecepatan yang membuat Marquez sulit dijinakkan, tetapi juga kematangan mental dan strategi yang nyaris sempurna.
“Sangat sulit bagi rival manapun untuk mengalahkan dia, mengingat ada beberapa faktor yang mendukung,” sebut mantan pebalap Suzuki dan Aprilia ini di GPOne.
“Pebalap terbaik di dunia dan, mungkin, dalam sejarah, menunggangi motor terkencang. Ditambah lagi, dan kita bisa dengan jelas melihatnya, dia punya kecepatan dan sudah mencapai level kematangan dan kejernihan pikiran sehingga dia bisa mengendalikan semuanya.”
“Bisa dibilang bahwa dia sudah memiliki semuanya yang siap… rencana A, B, dan C. Dia sedang balapan dengan cara yang luar biasa bagus, dan kupikir tidak mungkin ada orang yang akan menghentikan dia,” Espargaro menyimpulkan tentang Marc Marquez.
MotoGP 2025 akan segera memasuki babak kelima yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada penghujung bulan ini. Menariknya, Aleix Espargaro dipastikan turun balapan sebagai pembalap wild card bersama tim Honda — seperti kembalinya seekor serigala tua ke hutan, siap menunjukkan bahwa taringnya belum sepenuhnya tumpul.