Ancaman Krisis! Ekonomi Terpuruk, Bursa Jatuh, dan Rupiah Melemah

Yono

Tahun 2025 tampaknya akan menjadi periode yang penuh rintangan bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Sejumlah indikator utama mencerminkan situasi yang kurang menggembirakan, mengisyaratkan bahwa ekonomi nasional tengah menghadapi guncangan. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pasar keuangan domestik, yang terus menunjukkan tren negatif dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini tercermin dari terus menurunnya kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Sejak awal tahun, kondisi pasar modal tampak semakin tertekan, hingga pada penutupan perdagangan saham Jumat (28/2), IHSG semakin jatuh ke bawah level 6.300. Pada sesi akhir perdagangan, indeks saham ditutup di posisi 6.270,59, mencatatkan koreksi harian sebesar 3,31%.

Kondisi ini menunjukkan bahwa investor mulai merasakan ketidakpastian yang semakin meningkat, baik dari faktor internal maupun eksternal. Dari dalam negeri, berbagai tantangan seperti inflasi yang sulit dikendalikan serta perlambatan pertumbuhan ekonomi turut menambah tekanan. Sementara itu, dinamika global seperti kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih ketat dan ketidakstabilan geopolitik semakin memperburuk sentimen pelaku pasar.

Meski demikian, pemerintah dan otoritas keuangan terus berupaya menstabilkan keadaan dengan berbagai kebijakan strategis. Diharapkan, langkah-langkah yang diambil mampu meredam gejolak serta mengembalikan kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia di masa depan.

Also Read

Tags

Leave a Comment