Bahaya Tersembunyi di Balik Bedak Tabur untuk Bayi, Ini Penjelasannya

sahrul

Dalam bayangan banyak orang tua baru, bedak tabur adalah sahabat setia perawatan harian bayi—harumnya menenangkan, teksturnya mengeringkan, dan kesannya membuat kulit si kecil lebih nyaman. Namun, kenyataannya tak selalu seindah yang dibayangkan. Di balik partikel lembut yang menyerupai butiran salju itu, tersembunyi potensi bahaya yang tak bisa dianggap remeh, terutama bagi bayi yang baru lahir.

Dokter spesialis anak, dr. Syarifah Rahmazani, membeberkan fakta medis di balik penggunaan bedak tabur. Ia menjelaskan bahwa ukuran partikel bedak yang sangat kecil justru menjadi ancaman tersendiri bagi si kecil. “Saluran pernapasan bayi masih sangat sensitif. Jika partikel bedak masuk ke paru-paru, bisa menyebabkan gangguan pernapasan, batuk kronis, hingga risiko infeksi paru,” jelasnya. Bayi, yang sistem imunnya masih dalam tahap pembangunan, ibarat benteng kecil yang belum punya pasukan pertahanan lengkap.

Tak hanya itu, aplikasi bedak di area-area lembap seperti lipatan paha, leher, atau ketiak, justru bisa berubah menjadi bumerang. Ketika bedak menempel dan menggumpal, ia bisa menyumbat pori-pori dan mengundang iritasi, bahkan menjadi ladang subur bagi pertumbuhan jamur. “Alih-alih mencegah ruam, bedak malah bisa menggumpal dan menutup pori-pori, memicu iritasi atau bahkan infeksi jamur,” tambah dr. Syarifah.

Sebagai pengganti yang lebih aman, dokter menyarankan langkah sederhana namun efektif: cukup dengan menyeka area lipatan tubuh bayi menggunakan kain lembut dan bersih setelah mandi, lalu oleskan pelembap atau krim bayi yang telah lulus uji dermatologi. “Yang paling penting adalah menjaga kebersihan dan memastikan area popok tidak terlalu lembap,” katanya lagi. Ini merupakan bentuk perawatan yang lebih selaras dengan kondisi alami kulit bayi yang masih tipis dan rapuh.

Aroma harum bedak memang menggoda, namun di balik wangi itu tersembunyi zat kimia yang tidak bersahabat bagi kulit bayi. “Bayi tidak butuh pewangi. Zat kimia dalam bedak yang menimbulkan aroma bisa menimbulkan alergi atau iritasi kulit. Sering kali kita lupa bahwa kulit bayi sangat tipis dan mudah bereaksi,” ujar dr. Syarifah lagi-lagi mengingatkan.

Dengan segala risikonya, jelas sudah bahwa penggunaan bedak tabur untuk bayi bukanlah pilihan terbaik. Menghindarinya bukan berarti mengabaikan perawatan, justru itu langkah bijak menjaga buah hati dari risiko yang tak kasat mata. Karena dalam urusan merawat bayi, bukan soal wangi yang diutamakan, tapi keamanan dan kenyamanan kulit serta napas mungilnya yang jadi prioritas.

Also Read

Tags

Leave a Comment