Bologna kembali mencuri sorotan setelah mengamankan tiket ke partai puncak Coppa Italia, menandai keberhasilan mereka menembus final untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah klub. Di bawah komando Vincenzo Italiano, I Rossoblu tampak tak hanya sekadar mengikuti arus, tapi mengendalikan ombak di tengah samudera kompetisi elit Italia.
Kemenangan mereka atas Empoli menjadi pintu gerbang menuju final yang penuh harapan. Bologna sebelumnya pernah mencicipi manisnya trofi Coppa Italia pada 1970 dan 1974, menjadikan misi kali ini seperti sebuah dejavu emas yang coba mereka ulangi di era modern.
“Saya senang bisa masuk ke Final. Ketika saya bertemu dengan para pemilik, mereka mengatakan bahwa mereka ingin melaju jauh di turnamen ini, sekarang tinggal satu langkah lagi yang harus diambil, tetapi kami sudah mencatat sejarah dengan membawa semua orang ini bersama kami ke Roma,” kata Italiano kepada Sport Mediaset.
Kiprah Bologna musim ini tak bisa dilepaskan dari perjalanan mereka di pentas Liga Champions, sebuah ajang elit Eropa yang membuka cakrawala baru dalam permainan dan mentalitas skuad. Tiket ke kompetisi bergengsi tersebut diraih di musim lalu saat Thiago Motta masih menakhodai tim. Namun kini, kompas perjalanan mereka dipegang oleh Italiano.
Transformasi Bologna ibarat kupu-kupu yang tumbuh dari kepompong: perubahan pelatih dan beberapa wajah baru dalam skuad justru menjadi pupuk bagi perkembangan tim. Dalam situasi yang semula mengundang tanda tanya, mereka kini menjadi tim yang menjawabnya dengan performa di lapangan.
“Wajar saja jika awalnya ada sedikit keraguan, karena setelah apa yang dicapai tim musim lalu, mereka mengganti pelatih dan beberapa pemain kunci. Saya pikir berpartisipasi di Liga Champions benar-benar membantu kami meningkatkan mentalitas, intensitas, dan kekuatan, jadi kami membawa pelajaran itu ke Serie A dan Coppa Italia,” tegas Italiano.
Dengan satu langkah lagi menuju trofi, Bologna tak hanya menciptakan peluang untuk mengangkat piala, tapi juga menuliskan bab baru dalam kisah perjalanan klub. Dari arus skeptis menuju gelombang keyakinan, mereka kini berdiri di ambang kejayaan, membawa serta semangat dari Eropa ke jantung Italia.
