Deteksi Dini, Senjata Utama Lawan Kanker Payudara Menurut Pakar

sahrul

Langkah awal yang cepat dan tepat dalam mengenali penyakit sering kali menjadi penentu antara harapan dan kesulitan. Dalam konteks kanker payudara, deteksi sejak dini ibarat lampu penerang di lorong gelap yang bisa membuka peluang sembuh lebih besar.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Bethsaida Hospital, dr Bajuadji, SpB (K) Onk, MARS, menekankan pentingnya menemukan keberadaan kanker payudara sedini mungkin untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan total.
“Pemeriksaan seperti mammografi dan USG payudara dapat menemukan sel kanker pada tahap awal, bahkan sebelum muncul gejala,” kata dr Bajuadji dalam pernyataannya, Selasa (tanggal sesuai konteks).

Deteksi tersebut dilakukan melalui berbagai tahapan, dari inspeksi langsung oleh dokter, pemeriksaan pencitraan seperti mammografi dan USG, hingga prosedur lebih dalam seperti pengambilan sampel jaringan (biopsi) dan pemindaian MRI guna mengetahui karakteristik sel secara rinci.

“Semua ini bertujuan untuk memastikan keberadaan dan karakteristik sel kanker secara akurat,” lanjut dr Bajuadji.

Penyakit ini memiliki tahapan yang ditandai dengan istilah stadium, mulai dari tahap paling ringan (stadium 0) hingga paling berat (stadium IV). Saat kanker masih berkutat di dalam jaringan payudara tanpa menyebar, harapan untuk pulih bisa mencapai hampir 100 persen. Namun, seiring meluasnya penyebaran ke organ lain, tingkat kompleksitas terapi meningkat dan potensi sembuh pun menurun.

Langkah penanganan bisa meliputi operasi pembedahan, pemberian obat kemoterapi, terapi sinar (radioterapi), atau kombinasi dari semuanya, tergantung dari seberapa jauh perkembangan penyakit dan kondisi tubuh pasien secara keseluruhan.

“Setiap pasien memiliki karakteristik yang berbeda. Penanganan harus disesuaikan secara personal, dan konsultasi dengan dokter spesialis sangat penting,” imbuh dr Bajuadji.

Senada dengan itu, Direktur Bethsaida Hospital, dr Pitono, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan pendekatan holistik untuk menangani kanker payudara. Layanan yang disediakan menggabungkan teknologi medis terkini dan tenaga profesional berpengalaman.

“Rutin lakukan pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) dan skrining medis berkala. Deteksi dini memberikan harapan lebih besar untuk sembuh dan kembali menjalani hidup dengan sehat,” ujarnya.

Kanker payudara masih menjadi momok terbesar dalam dunia medis Indonesia. Berdasarkan laporan Globocan 2022, jenis kanker ini berada di urutan teratas dari seluruh jenis kanker yang ditemukan di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 66.271 dan cenderung meningkat setiap tahun.

Sebagai bentuk komitmen terhadap edukasi kesehatan masyarakat, Bethsaida Hospital Gading Serpong turut mengadakan kampanye bertajuk “Lawan Kanker Payudara: Mulai dari Mengenali, Mencegah, hingga Mengatasinya.” Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami tanda-tanda awal, mengenali faktor pemicu, serta segera mengambil tindakan sebelum kondisi berkembang lebih jauh.

Also Read

Tags

Leave a Comment