Ajang mode internasional yang dinanti-nantikan, New York Fashion Week (NYFW) 2025, akan segera digelar pada Februari mendatang di Manhattan, New York, Amerika Serikat. Perhelatan fesyen bergengsi ini menjadi ajang bagi para desainer dari berbagai belahan dunia untuk menampilkan karya terbaik mereka. Tahun ini, desainer asal Indonesia turut serta meramaikan panggung NYFW dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf).
Dalam sebuah audiensi bersama para pelaku ekonomi kreatif di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Jumat, 10 Januari 2025, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan komitmen kementerian dalam mendukung para kreator Tanah Air.
“Kami turut bangga karena mengetahui perjuangan tanpa henti walaupun ada keterbatasan. Apa yang bisa kami bantu, kami pasti bantu,” ujar Teuku Riefky dalam audiensi tersebut. Ia juga menambahkan bahwa persiapan menuju NYFW 2025 perlu dilakukan secara matang agar hasil yang diperoleh semakin optimal.
Sebagai salah satu ajang mode paling prestisius di dunia, New York Fashion Week sejajar dengan London Fashion Week, Milan Fashion Week, dan Paris Fashion Week. Acara ini rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan September. Para perancang mode ternama kerap menjadikan NYFW sebagai wadah untuk memamerkan koleksi terbaru mereka yang nantinya menjadi tren mode global.
Sinergi Antara Kemenekraf dan Pelaku Ekonomi Kreatif
Salah satu desainer yang hadir dalam audiensi tersebut, Adith Hendart, mengungkapkan bahwa visi yang mereka usung dalam ajang NYFW sejalan dengan misi Kemenekraf dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Semua konsep sejalan. Ekonomi kreatif itu, kan, berbicara soal bagaimana hal-hal yang berbasis kreativitas bisa menghasilkan sesuatu yang ber-impact, terutama di bidang ekonomi,” ujar Adith.
Menurutnya, kehadiran desainer Indonesia dalam NYFW 2025 bukan hanya sekadar unjuk kreativitas, tetapi juga membuka peluang besar bagi produk fesyen lokal untuk menjangkau pasar global. Jika produk mode Indonesia dapat diterima di tingkat internasional, dampaknya akan terasa langsung pada ekspor industri fesyen nasional.
“Jadi, ya, itu yang harus ada hand in hand antara kita kalangan orang kreatif dan juga kementerian dan negara untuk bisa melakukan kerja sama,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teuku Riefky didampingi oleh Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu, Direktur Fashion Kemenekraf, Romi Astuti, Direktur Kriya Kemenekraf, Neil Yana, serta Ketua Komite Khusus Luar Negeri Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Osco Olfriady Letunggamu beserta jajarannya. Menteri juga menegaskan bahwa Kemenekraf siap mendukung promosi produk kreatif Indonesia agar semakin dikenal di kancah internasional.
“Kami juga mendukung para fashion designer yang lain untuk membawa nama Indonesia. Kami bangga, kami support,” ujar Teuku Riefky. “Kami juga bisa berikan ke mitra-mitra bank bahwa ada program bagus untuk kita dukung,” tambahnya.
Industri Fesyen: Pilar Penting Ekonomi Kreatif
Industri fesyen menjadi salah satu sektor unggulan dalam ekonomi kreatif nasional. Berdasarkan laporan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022, sektor fesyen menyumbang 17,6 persen dari total nilai tambah ekonomi kreatif serta menjadi salah satu penyumbang ekspor terbesar dalam kategori produk kreatif. Selain itu, industri ini juga berperan penting dalam menyerap tenaga kerja di dalam negeri.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu, menyampaikan harapannya agar partisipasi desainer Indonesia di NYFW 2025 tidak berhenti hanya sebagai ajang pertunjukan semata, tetapi juga menjadi gerbang bagi pengembangan bisnis fesyen Indonesia di pasar global.
“Kami mengapresiasi, sangat luar biasa bisa masuk ajang New York Fashion Week. Punya konsep yang luar biasa,” kata Yuke. “Tetapi diharapkan jangan hanya fashion show saja, tetap dipikirkan juga keberlanjutan, seperti menjual produk Indonesia di luar negeri. Jadi diharapkan membawa gerbong,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi antara desainer Tanah Air dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan industri fesyen Indonesia semakin mengukuhkan eksistensinya di panggung dunia dan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. ***