Presiden Donald Trump bersama sekutunya, Elon Musk, telah memulai langkah besar dalam merombak struktur birokrasi federal Amerika Serikat. Upaya ini dipimpin oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang berada di bawah komando Musk, dengan tujuan ambisius untuk memangkas anggaran negara hingga US$ 2 triliun (Rp 32.600 triliun). Langkah ini diyakini akan membawa perubahan signifikan dalam cara pemerintah menjalankan operasinya.
Konsultan di Ujung Tanduk
Di balik perombakan ini, firma-firma konsultan yang selama ini menggantungkan diri pada proyek-proyek pemerintah mulai merasakan tekanan. Tak satu pun dari mereka yang terlihat memiliki akses khusus dalam agenda efisiensi Musk. Sebaliknya, mereka justru berpotensi menjadi korban dari program penghematan anggaran yang ketat ini.
Dalam beberapa dekade terakhir, konsultan telah menjadi pemain utama dalam proyek-proyek pemerintah. McKinsey, yang dikenal sebagai penasihat strategi terkemuka di dunia, telah berkontribusi dalam membentuk berbagai kebijakan penting di Amerika Serikat. Mereka membantu Dwight Eisenhower menciptakan posisi Kepala Staf Gedung Putih pada tahun 1953 dan merancang struktur organisasi pertama NASA pada tahun 1958.
Namun, ketergantungan pemerintah pada jasa konsultan bukan tanpa kritik. Pada tahun 1977, Presiden Jimmy Carter mengeluhkan bahwa birokrasi federal menggunakan perusahaan konsultan secara “berlebihan, tidak perlu, dan tidak tepat.” Keluhan ini muncul setelah Booz Allen Hamilton, sebuah perusahaan konsultan ternama, menerima bayaran sebesar US$ 320.000 (setara dengan US$ 1,7 juta saat ini) dari Departemen Pertanian untuk menentukan jumlah ayam yang harus diperiksa oleh petugas setiap menitnya.
Angka tersebut mungkin terlihat kecil dibandingkan dengan kontrak-kontrak saat ini. Booz Allen Hamilton tercatat menerima US$ 9 miliar (Rp 146,7 triliun) dari berbagai instansi pemerintah pada tahun fiskal terakhir, menunjukkan ketergantungan besar birokrasi federal pada jasa konsultan.
Lonjakan Proyek Konsultan dalam Satu Dekade
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, beberapa konsultan papan atas seperti Accenture, BCG, Deloitte, EY, Guidehouse (sebelumnya bagian dari PWC), KPMG, dan McKinsey mengalami lonjakan nilai proyek pemerintah hingga US$ 18 miliar, meningkat drastis dari US$ 5 miliar satu dekade sebelumnya.
Booz Allen Hamilton, yang telah memisahkan bisnis konsultasi sektor swastanya pada tahun 2008, kini hampir sepenuhnya bergantung pada sektor publik. Di sisi lain, McKinsey menerima sekitar 8% dari total pendapatannya tahun lalu dari pemerintah federal, menjadikannya klien terbesar mereka.
Kontrak-kontrak besar terus berdatangan. Sejak 2020, McKinsey telah mengumpulkan hampir US$ 70 juta untuk mendukung reformasi di Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan. BCG juga mendapatkan alokasi US$ 380 juta sejak 2022 dari Badan Kesehatan Pertahanan untuk program “Tenaga Kerja 3.0”, sementara Accenture memperoleh US$ 700 juta dari Departemen Pendidikan sejak 2019 untuk mengembangkan dan mengelola situs web, aplikasi seluler, serta asisten virtual untuk bantuan siswa.
Ancaman bagi Konsultan
Namun, dengan pendekatan efisiensi yang diterapkan Musk, proyek-proyek ini mungkin menghadapi peninjauan ulang yang ketat. Fokus Musk pada penghematan anggaran dan peningkatan produktivitas dapat mengancam keberlanjutan kontrak-kontrak bernilai tinggi yang selama ini dinikmati oleh para konsultan.
Pengurangan anggaran sebesar US$ 2 triliun tidak hanya akan mempengaruhi birokrasi federal tetapi juga perusahaan konsultan yang menggantungkan pendapatannya pada proyek pemerintah. Di bawah komando Musk, Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) tampaknya akan menerapkan evaluasi ketat terhadap setiap pengeluaran, termasuk kontrak konsultan.
Masa Depan yang Tidak Pasti
Dengan pendekatan yang agresif dalam memangkas anggaran, nasib firma-firma konsultan kini berada di ujung tanduk. Apakah mereka dapat beradaptasi dengan realitas baru yang diusung oleh Musk, atau justru menjadi korban dari proyek efisiensi ini, masih menjadi pertanyaan besar.
Seiring berjalannya waktu, strategi efisiensi Trump-Elon Musk akan terus diuji. Dampaknya tidak hanya akan mengubah wajah birokrasi federal, tetapi juga peta persaingan dalam industri konsultasi di Amerika Serikat.