Gaza Membara: Gencatan Senjata Israel-Hamas Kandas, Serangan Terus Berlanjut

Yono

Setelah berakhirnya tahap pertama gencatan senjata di Gaza pada 1 Maret, eskalasi konflik kembali terjadi. Pagi ini, Minggu (2/3/2025) waktu Gaza, serangan udara Israel menghantam wilayah tersebut, mengakibatkan tewasnya empat warga Palestina dan melukai lima lainnya.

Negosiasi Israel-Hamas Mandek

Upaya diplomasi antara Hamas dan Israel tidak menunjukkan kemajuan signifikan. Kedua pihak masih bersikeras pada tuntutan masing-masing, sehingga tidak ada titik temu yang bisa menjadi dasar untuk melanjutkan perundingan damai.

Peran Amerika Serikat dalam Negosiasi Gencatan Senjata

Delegasi Israel yang kembali dari Kairo pada Sabtu menghadapi kenyataan bahwa Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata awal. Di tengah kebuntuan ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengumumkan paket bantuan militer terbaru bagi Israel, dengan total hampir USD 4 miliar. Rubio juga mengungkapkan bahwa sejak Januari, pemerintahan Trump telah menyetujui penjualan senjata ke Israel senilai lebih dari USD 12 miliar.

Kebijakan ini menandai perubahan signifikan dibandingkan era pemerintahan sebelumnya, di mana persyaratan ketat diberlakukan terhadap pengiriman senjata ke Israel. Langkah ini menuai reaksi beragam di tingkat internasional.

Israel Bersiap Melancarkan Serangan Darat

Dokumen militer yang beredar menunjukkan kesiapan pasukan Israel untuk kembali memasuki Gaza. Foto-foto dari Khaberni memperlihatkan tank-tank Israel bersiap melakukan operasi militer lanjutan. Langkah ini menjadi indikasi bahwa konflik dapat meningkat ke fase yang lebih luas dalam beberapa waktu ke depan.

Usulan Gencatan Senjata Sementara oleh AS

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima proposal gencatan senjata sementara yang diajukan AS. Usulan ini mencakup dua tahap utama:

  1. Hamas akan membebaskan separuh tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, pada hari pertama.
  2. Pembebasan tawanan sisanya akan dilakukan jika kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata permanen.

Namun, Hamas masih belum menerima kesepakatan ini karena menganggap beberapa syarat yang diajukan belum terpenuhi.

Pemblokiran Bantuan Kemanusiaan dan Tanggapan Hamas

Sebagai dampak dari penolakan Hamas, Israel memutuskan untuk menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Keputusan ini menuai kritik tajam, termasuk dari pemimpin Hamas Mahmoud Mardaoui, yang menegaskan bahwa stabilitas regional bergantung pada tercapainya kesepakatan damai yang menyeluruh. Ia juga menuduh Israel menghindari tanggung jawab dan memperingatkan bahwa tindakan sepihak ini bisa berdampak pada keselamatan para tawanan.

Ketegangan Meningkat, Ancaman dari Houthi Yaman

Di luar Gaza, kelompok Ansarallah Houthi dari Yaman mengklaim telah meluncurkan rudal hipersonik yang menghantam pangkalan udara Nevatim di wilayah Negev. Pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan bahwa setiap serangan baru ke Gaza akan dibalas dengan aksi militer yang lebih besar terhadap Israel.

Protes di Israel dan Tekanan Terhadap Netanyahu

Di dalam negeri, kebijakan Netanyahu menghadapi gelombang kritik yang semakin besar. Sejumlah keluarga sandera menuding pemerintah lebih mengutamakan kepentingan politik daripada menyelamatkan para tawanan. Seorang ibu dari seorang sandera Israel mengungkapkan perasaannya dalam sebuah wawancara media, “Netanyahu mengubur para sandera demi segelintir ekstremis.”

Ribuan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv menuntut tindakan konkret dan transparansi dari pemerintah terkait negosiasi dengan Hamas.

Situasi Terkini dan Prospek Perdamaian

Hingga Minggu petang waktu Gaza, konflik masih berlangsung tanpa kejelasan mengenai upaya diplomasi lebih lanjut. Serangan udara terus terjadi, sementara akses terhadap bantuan kemanusiaan semakin diperketat. Dengan meningkatnya ketegangan dan tidak adanya jalan keluar diplomatik yang nyata, situasi di Gaza masih berada dalam ketidakpastian yang tinggi.

Also Read

Tags

Leave a Comment