Gerbang Perang Baru Arab Terbuka: Israel Luncurkan Serangan Besar-Besaran ke Negara Ini

Yono

Pada Senin (17/2/2025), serangan udara Israel mengguncang kota Sidon di selatan Lebanon, menewaskan satu orang yang menjadi korban ledakan yang menghancurkan kendaraan yang menjadi sasaran. Serangan ini terjadi menjelang berakhirnya gencatan senjata yang sudah berlangsung sejak November antara Israel dan Hizbullah, kelompok bersenjata yang didukung Iran. Tanpa tanda-tanda kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata, insiden ini memicu kekhawatiran bahwa ketegangan yang sempat mereda kini kembali membara.

Menurut laporan dari Kantor Berita Nasional (NNA), tubuh korban ditemukan setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang melahap kendaraan tersebut. Identitas korban belum dapat dipastikan, dan penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan. “Sebuah mayat… ditemukan dari mobil yang menjadi sasaran serangan Israel di kota pesisir itu, setelah petugas pemadam kebakaran memadamkan api,” ujar NNA dalam laporannya.

Seorang fotografer dari AFP juga berada di tempat kejadian dan menyaksikan pasukan Israel dan petugas tanggap darurat memeriksa puing-puing kendaraan yang terbakar. Dalam suasana penuh ketegangan, puing-puing itu seperti mengisyaratkan kehancuran lebih jauh yang mungkin terjadi seiring berjalannya waktu.

Gencatan senjata yang terjadi sejak 27 November 2024 antara Israel dan Hizbullah tampaknya semakin rapuh. Kesepakatan yang melibatkan pasukan Lebanon bersama pasukan penjaga perdamaian PBB untuk menjaga perdamaian di wilayah selatan Lebanon ini telah diperpanjang hingga 18 Februari. Namun, dengan berakhirnya periode gencatan senjata yang telah disepakati, ketegangan yang melibatkan Israel dan Hizbullah bisa memicu “gerbang perang baru” jika tidak ada langkah-langkah nyata untuk melanjutkan proses damai.

Keadaan semakin mencekam dengan pernyataan dari Presiden Lebanon, Michel Aoun, yang mengatakan, “Kami terus melakukan kontak di beberapa tingkatan untuk mendorong Israel agar menghormati perjanjian tersebut dan menarik diri pada tanggal yang dijadwalkan, serta mengembalikan para tahanan.” Aoun juga menekankan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan harus bertanggung jawab dalam menjaga kesepakatan ini.

Naim Qassem, pemimpin Hizbullah, menyatakan bahwa “tanggung jawab pemerintah adalah memastikan bahwa tentara Israel sepenuhnya mundur sebelum batas waktu yang ditentukan.” Namun, situasi semakin rumit dengan laporan yang menyebutkan bahwa meskipun Israel berjanji untuk mundur pada 18 Februari, mereka akan tetap mempertahankan pos-pos penting di lima lokasi strategis, yang mungkin bisa menambah ketegangan lebih lanjut.

Selain itu, serangan-serangan terbaru yang dilakukan Israel di wilayah Lebanon semakin menunjukkan ketidakstabilan yang terjadi. Media Lebanon melaporkan serangan udara yang menewaskan seorang wanita di kota perbatasan Hula pada hari Minggu (16/2), sementara pada Sabtu (15/2), Israel mengklaim telah menargetkan seorang militan senior Hizbullah di wilayah selatan Lebanon.

Pakar Timur Tengah, Karim Bitar, dari Universitas Sciences-Po di Paris mengungkapkan bahwa “tampaknya ada kesepakatan diam-diam jika tidak eksplisit dari Amerika Serikat untuk memperpanjang periode penarikan.” Menurutnya, skenario yang paling mungkin adalah Israel akan mempertahankan kendali atas beberapa bukit yang memantau desa-desa di Lebanon selatan.

Ramzi Kaiss dari Human Rights Watch memperingatkan bahwa penghancuran rumah dan infrastruktur sipil oleh Israel telah menyebabkan banyak warga tidak dapat kembali ke tempat tinggal mereka. “Penghancuran rumah dan infrastruktur sipil yang disengaja oleh Israel” kata Kaiss, “membuat banyak penduduk tidak mungkin kembali.”

Dengan berakhirnya gencatan senjata yang telah berlangsung hampir tiga bulan, serangan ini membuka lembaran baru ketegangan di kawasan tersebut. Tanpa langkah diplomatik yang tegas, gerbang perang yang terbuka dapat memperburuk keadaan yang sudah sangat tidak stabil, mengarah pada eskalasi yang lebih besar dengan dampak yang jauh lebih luas.

Also Read

Tags

Leave a Comment