Harga Cabai Meroket ke Rp 100.000/Kg! Ini Penyebab Utamanya

Yono

Menteri Perdagangan Budi Santoro mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah mengalami lonjakan drastis melebihi harga acuan pembelian (HAP). Saat ini, harga cabai rawit merah telah menembus angka Rp 100.000 per kilogram (kg), jauh di atas harga rata-rata nasional yang tercatat sebesar Rp 81.700/kg. Angka tersebut juga melampaui HAP yang seharusnya berada di kisaran Rp 57.000/kg.

“Jadi bisa saja di pasar A ada harga Rp 100.000/kg, pasar B Rp 70.000/kg, Rp 60.000/kg, lalu kita buat rata-rata. Kita akui cabai memang ada kenaikan,” ujar Budi dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin kemarin.

Untuk menindaklanjuti kenaikan harga ini, Kementerian Perdagangan telah melakukan koordinasi dengan berbagai daerah sentra produksi cabai, termasuk Magelang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Faktor utama yang menyebabkan lonjakan harga ini adalah berkurangnya pasokan akibat intensitas curah hujan yang tinggi di bulan ini.

“Karena pada prinsip ini adalah karena pasokan yang berkurang karena banyak hujan pada bulan ini,” tambahnya.

Selain cabai rawit merah, kenaikan harga juga terjadi pada Minyakita. Harga rata-rata nasional minyak goreng kemasan sederhana ini kini berada di angka Rp 17.200/liter. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) Minyakita ditetapkan sebesar Rp 15.700/liter.

“Jadi ada di pasar mungkin Rp 20.000, Rp 19.000/liter, ada juga beberapa Rp 15.700/liter, karena kami memang sering ke pasar,” jelas Budi.

Kenaikan harga komoditas tersebut menjadi sorotan dalam rapat Komisi VI DPR RI, terutama mengingat momen Ramadan yang biasanya diiringi dengan peningkatan kebutuhan masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Mufti Anam, menyampaikan bahwa di daerah pemilihannya, Pasuruan, Jawa Timur, harga cabai rawit merah mencapai Rp 100.000/kg, bahkan di beberapa wilayah seperti Jombang, harga melonjak hingga Rp 120.000/kg. Sedangkan harga Minyakita mencapai Rp 17.200/liter, jauh di atas HET yang seharusnya Rp 15.700/liter.

“Bahkan Rp 120 ribu (harga cabai rawit) di Jombang, tempat kami Pasuruan Rp 100 ribu. Sementara tadi di paparan Rp 51.000,” kata Mufti dalam rapat tersebut.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Mulan Jameela, turut mengkritisi kenaikan harga Minyakita yang melampaui HET serta lonjakan harga cabai rawit merah yang dirasa semakin membebani masyarakat.

“Terkait harga minyak goreng, Minyakita, berdasarkan data yang ada, Bulog memeroleh pasokan seharga Rp 13.500 per liter, kemudian distribusi dengan harga Rp 14.500/liter. Sementara harga jual konsumen Rp 15.700, nah data yang di sini saya lihat di lapangan Rp 17.200, ini kan terlampau jauh,” tuturnya.

Dengan situasi ini, pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga bahan pokok agar tidak semakin memberatkan masyarakat, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan yang biasanya diiringi dengan kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok.

Also Read

Tags

Leave a Comment