Hashim Pede: Ekonomi Tumbuh 9% Berkat Program Makan Bergizi Gratis

Yono

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 9 persen. Menurut Hashim, pemerintah berfokus pada berbagai program yang dapat mendorong sirkulasi ekonomi, mulai dari sektor pedesaan hingga industri besar.

Dalam paparannya, Hashim menyebutkan salah satu program unggulan pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), yang saat ini telah berjalan. Program ini, lanjutnya, memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi. “Bappenas pernah memprediksi bahwa program MBG bisa berkontribusi 0,83 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dengan anggaran Rp71 triliun,” ujar Hashim. Namun, untuk mempercepat dampak ekonomi yang lebih besar, anggaran untuk program tersebut telah ditambah, dengan harapan bisa mendorong perekonomian lebih cepat.

“Dengan tambahan Rp100 triliun, berarti pertumbuhan ekonomi kita akan bertambah 1,95 hingga 2 persen. Kenapa? Karena dana tersebut akan dialirkan ke pelaku-pelaku ekonomi, terutama di desa-desa,” terang Hashim saat acara ESG Sustainability Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Jumat (31/1).

Lebih lanjut, Hashim juga mengungkapkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada MBG, tetapi juga pada proyek besar lainnya, yakni pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat setiap tahunnya. Program ini diharapkan dapat mendorong perekonomian, terutama di tingkat daerah. Menurut Hashim, permintaan untuk bahan-bahan pendukung perumahan—seperti besi, semen, dan tempat tidur—akan merangsang roda perekonomian di 185 sektor industri.

“Program perumahan ini akan memberikan stimulus ekonomi yang signifikan, dan kami telah menghitung bahwa dampaknya bisa mencapai 1,5 hingga 2,5 persen per tahun. Ini berarti, target pertumbuhan ekonomi 9 persen sudah dalam jangkauan,” tambahnya.

Selain itu, Hashim juga menekankan kebijakan penghematan yang diterapkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang berfokus pada pemangkasan anggaran seremonial di berbagai kementerian. Menurut Hashim, langkah ini akan mengoptimalkan anggaran untuk kegiatan yang lebih produktif. Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan pemesanan barang-barang dalam negeri, seperti kapal, agar industri nasional dapat terus berkembang.

“Saya semakin optimis, semakin yakin, kita bisa capai minimal 8 persen, dan maksimal 9-10 persen,” tutup Hashim dengan penuh keyakinan.

Also Read

Tags

Leave a Comment