Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara didorong untuk melakukan analisis menyeluruh serta uji kelayakan secara ketat sebelum menyalurkan pendanaan ke 21 proyek hilirisasi yang diinisiasi pemerintah. Langkah ini diyakini dapat memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak hanya menghasilkan keuntungan optimal, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, menyambut baik rencana Danantara dalam membiayai berbagai proyek hilirisasi nasional. Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap aliran dana investasi harus melewati proses seleksi yang ketat guna memastikan efektivitas serta manfaatnya dalam menciptakan peluang kerja di masa mendatang.
Di samping itu, Aviliani menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan agar strategi investasi Danantara dapat berjalan seiring dengan program hilirisasi yang tengah dicanangkan pemerintah. Ia menyoroti bahwa pendekatan pemerintah dalam menarik investasi selama ini masih lebih berorientasi pada aspek penyediaan modal dibandingkan dengan mempertimbangkan faktor permintaan dan dinamika pasar.
Dengan adanya kajian menyeluruh dan sinkronisasi kebijakan yang lebih matang, diharapkan investasi yang dikucurkan oleh Danantara tidak hanya berdampak positif bagi industri hilirisasi, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya tahan dalam jangka panjang.
