Lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, tampak tak kunjung surut. Para pemudik, yang hendak kembali ke Pulau Jawa usai merayakan Lebaran di kampung halaman, terus berdatangan hingga larut malam pada Senin (7/4/2025), bertepatan dengan H+6 Idulfitri.
Mengutip laporan Antara, suasana di kantong parkir dermaga kian riuh sejak dini hari, tepatnya pukul 00.48 WIB. Aliran kendaraan dan penumpang seakan membentuk arus tak berkesudahan yang mengalir dari Sumatera menuju pelabuhan penyeberangan.
Gelombang kendaraan yang datang bak air pasang membuat petugas keamanan—terdiri dari aparat kepolisian, TNI, serta staf PT ASDP—harus berjibaku mengatur arus agar tak terjadi kemacetan fatal di kawasan pelabuhan. Tak hanya roda empat dan roda dua yang memadati area, antrean pejalan kaki pun tampak merambat di sepanjang jalur masuk kapal.
Seorang pemudik yang berjalan kaki, Nurkholis, membagikan alasan mengapa ia memilih waktu malam untuk kembali ke Pulau Jawa.
“Sengaja biar nggak macet-macetan di jalan sama di pelabuhan, soalnya saya melihat berita dan di sosial media kemarin di pelabuhan macet parah,” kata Nurkholis saat ditemui di pintu masuk kapal.
Di tengah kepadatan tersebut, General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemantauan selama 24 jam dari posko ASDP, terdapat 162.888 orang yang telah menyeberang melalui pelabuhan ini, dengan 42.189 unit kendaraan turut melintas.
Sebagai langkah antisipasi membeludaknya kendaraan, pihak ASDP menerapkan sistem penundaan terkontrol (delay system) serta pengecekan tiket secara berlapis di berbagai titik pemberhentian jalan tol, seperti rest area.
“Kita menerapkan delay system dan skrining tiket di setiap rest area, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pemudik di area pelabuhan,” ujarnya.
Syamsudin juga menambahkan bahwa tren peningkatan jumlah penyeberang menuju Pelabuhan Merak, Banten, masih terus berlanjut, mengindikasikan arus balik belum menunjukkan tanda-tanda mereda.