Mengapa Warren Buffett Semakin Gencar Berinvestasi di Jepang?

Yono

Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett, semakin memperkuat komitmennya untuk berinvestasi di Jepang dalam jangka panjang. Perusahaan ini telah mencapai kesepakatan dengan lima perusahaan besar Jepang untuk melampaui batas kepemilikan awal sebesar 10%. Langkah ini menunjukkan keyakinan Buffett terhadap prospek ekonomi Jepang dan potensi pertumbuhan bisnis di negara tersebut.

Komitmen Jangka Panjang Berkshire Hathaway di Jepang

Sejak awal investasinya, Berkshire Hathaway telah menyepakati untuk mempertahankan kepemilikan di bawah 10% pada masing-masing perusahaan Jepang dalam portofolionya. Namun, Warren Buffett mengungkapkan bahwa ketika kepemilikan Berkshire mulai mendekati batas tersebut, kelima perusahaan setuju untuk sedikit melonggarkan batasan itu.

“Sejak awal, kami juga sepakat untuk mempertahankan kepemilikan Berkshire di bawah 10% dari saham masing-masing perusahaan. Namun, saat kami mendekati batas ini, kelima perusahaan tersebut setuju untuk melonggarkan batas tersebut secara moderat,” ungkap Buffett seperti dikutip CNBC internasional, Sabtu.

Buffett juga menambahkan, “Seiring waktu, Anda mungkin akan melihat kepemilikan Berkshire atas kelima perusahaan tersebut sedikit meningkat.”

Fokus Investasi pada Lima Raksasa Trading House Jepang

Berkshire Hathaway fokus pada lima perusahaan besar Jepang, yaitu Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo. Kelima perusahaan ini dikenal sebagai “sogo shosha” atau trading house terbesar di Jepang yang menjalankan bisnis di berbagai sektor, baik di dalam negeri maupun internasional. Buffett melihat kesamaan dalam model bisnis mereka dengan Berkshire Hathaway, yang juga berinvestasi di berbagai industri secara global.

Berkshire pertama kali membeli saham di perusahaan-perusahaan ini pada Juli 2019. Hingga akhir tahun 2024, valuasi pasar saham Berkshire di Jepang mencapai US$ 23,5 miliar, dengan total biaya investasi sebesar US$ 13,8 miliar. Buffett mengakui bahwa ia terkesan dengan manajemen perusahaan, hubungan dengan investor, dan strategi penempatan modal dari kelima perusahaan Jepang tersebut.

Strategi Pendanaan dan Manajemen Risiko Mata Uang

Untuk mendanai investasinya di Jepang, Buffett menjual utang berdenominasi yen, yang sekaligus membantu mengurangi risiko terkait fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Strategi ini terbukti efektif, dengan laba setelah pajak sebesar US$ 2,3 miliar dari obligasi Jepang pada 2024, di mana US$ 850 juta berasal dari apresiasi dolar AS sebesar 11% terhadap yen.

“Kami menyukai perhitungan terkini dari strategi kami yang seimbang dengan yen,” kata Buffett. Ia juga menegaskan bahwa dirinya maupun Greg Abel—yang dipersiapkan sebagai penggantinya—tidak berspekulasi tentang pergerakan nilai tukar mata uang asing di masa mendatang. “Dan karena itu mencari posisi yang mendekati netralitas mata uang,” tambahnya.

Pendapatan Dividen dan Prospek Investasi Jangka Panjang

Buffett memperkirakan bahwa pendapatan dividen tahunan dari sahamnya di lima perusahaan dagang Jepang akan mencapai sekitar US$ 812 juta. Ia optimis bahwa investasi ini akan bertahan lama dan memberikan keuntungan berkelanjutan bagi Berkshire Hathaway.

“Saya berharap Greg dan para penggantinya akan memegang posisi Jepang ini selama beberapa dekade dan Berkshire akan menemukan cara lain untuk bekerja secara produktif dengan lima perusahaan tersebut di masa mendatang,” kata Warren Buffett.

Tantangan yang Dihadapi Perusahaan Dagang Jepang

Meskipun menunjukkan prospek yang menjanjikan, kelima perusahaan dagang Jepang ini mengalami penurunan harga saham dalam setahun terakhir. Itochu dan Marubeni masing-masing turun lebih dari 8%, Mitsubishi merosot 26%, sedangkan Mitsui dan Sumitomo masing-masing mengalami penurunan 16% dan 10%.

Namun, Warren Buffett tetap optimis dengan fundamental bisnis perusahaan-perusahaan tersebut dan yakin bahwa pergerakan pasar jangka pendek tidak akan mengurangi potensi jangka panjang mereka.

Kesimpulan

Langkah strategis Warren Buffett dalam meningkatkan investasinya di Jepang menunjukkan keyakinannya terhadap potensi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dengan pendekatan jangka panjang dan strategi manajemen risiko yang matang, Berkshire Hathaway tampaknya siap untuk terus memperkuat posisinya di pasar Jepang.

Dengan pengelolaan yang cermat dan visi jangka panjang, Buffett berharap untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan kelima perusahaan dagang Jepang tersebut dan menciptakan sinergi yang saling menguntungkan di masa depan.

Also Read

Tags

Leave a Comment