Organisasi kemasyarakatan Gerakan Rakyat, yang lahir dari inspirasi pemikiran mantan calon presiden Anies Baswedan, tengah bersiap merealisasikan rencana pendirian sekolah politik. Wacana ini dijadwalkan mulai digodok secara konkret setelah momen Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Inisiatif tersebut merupakan bagian dari program utama yang akan digerakkan oleh organisasi yang baru saja diresmikan pada Februari 2025 lalu.
“Soal sekolah politik insya Allah akan segera kami konkretkan setelah Lebaran,” ujar Yusuf Lakaseng, pengurus sekaligus juru bicara Gerakan Rakyat, dalam pesan singkat saat dikonfirmasi pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Fokus pada Edukasi Politik dan Partisipasi Masyarakat
Sejak awal kehadirannya, Gerakan Rakyat menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat. Organisasi ini menargetkan perluasan keterlibatan publik dalam berbagai proses politik. Salah satu implementasi dari visi tersebut adalah pendirian Sekolah Politik Kerakyatan (SPARTAN). Program ini diibaratkan sebagai kawah candradimuka bagi masyarakat yang ingin memahami seluk-beluk dunia politik secara lebih mendalam dan akan dikembangkan hingga ke tingkat daerah.
Kegiatan Sosial Selama Ramadan
Sembari menanti waktu yang tepat untuk memformulasikan langkah konkret terkait sekolah politik, Gerakan Rakyat berencana mengisi bulan suci Ramadan dengan kegiatan sosial. Yusuf menyebut bahwa organisasi akan mengadakan program berbagi makanan untuk buka puasa dan sahur kepada masyarakat yang membutuhkan. Setelah Idulfitri, fokus utama akan kembali pada perumusan dan penguatan rencana kerja organisasi.
Rakernas dan Keterlibatan Anies Baswedan
Untuk membahas langkah strategis ke depan, Gerakan Rakyat telah menjadwalkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 25 April 2025. Dalam agenda ini, seluruh pengurus dari berbagai tingkatan akan berkumpul guna menentukan arah kebijakan organisasi. Menariknya, Anies Baswedan direncanakan hadir sebagai tamu undangan untuk menyampaikan pandangannya terkait program yang tengah digagas.
“Rakernas ini akan menjadi forum resmi untuk membahas agenda strategis organisasi ke depannya,” jelas Yusuf. Ia menambahkan bahwa perwakilan dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dipastikan turut serta dalam acara ini.
Ekspansi Struktur Organisasi
Seiring dengan berkembangnya Gerakan Rakyat, organisasi ini telah berhasil membentuk kepengurusan di seluruh 38 provinsi serta lebih dari 300 kabupaten/kota. Meskipun demikian, mereka masih menargetkan perluasan lebih lanjut. Berdasarkan catatan internal terbaru, kepengurusan di tingkat daerah baru mencapai 50 persen. Oleh karena itu, mereka berupaya merampungkan struktur organisasi di seluruh Indonesia sebelum Rakernas berlangsung.
Sejarah Pembentukan dan Kepemimpinan
Gerakan Rakyat secara resmi mendeklarasikan diri pada Kamis, 27 Februari 2025, dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Jakarta Inisiatif Office, Cilandak, Jakarta Selatan. Organisasi ini dipimpin oleh Sahrin Hamid sebagai Ketua Umum, sementara Muhammad Ridwan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.
Yusuf, yang juga mengemban posisi sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, menegaskan bahwa ide dan gagasan yang melandasi Gerakan Rakyat berakar pada pemikiran Anies Baswedan. “Terutama masalah pendidikan sebagai jalan mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat,” ujarnya dalam pesan tertulis saat dihubungi Tempo pada 27 Februari 2024.
Namun demikian, ia menekankan bahwa organisasi ini tidak semata-mata menjadi representasi individu tertentu. “Gerakan Rakyat harus sudah menjadi gerakan orang banyak, gerakan publik, tidak lagi menjadi personifikasi Anies sebagai individu,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, Gerakan Rakyat kini berupaya memperkuat eksistensinya sebagai wadah pendidikan politik yang inklusif dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.