Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan moderat dalam sesi perdagangan terakhir pekan ini. IHSG meningkat sebesar 0,38% atau 24,89 poin, sehingga bertengger di level 6.638,46 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/2).
Meskipun menguat pada hari terakhir pekan ini, secara mingguan IHSG masih mencatat penurunan sebesar 1,54%. Sedangkan jika ditarik sejak awal tahun, indeks acuan pasar modal Indonesia ini telah terkoreksi hingga 6,24%.
PANI dan TLKM Pimpin Kenaikan Saham Big Cap
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencuri perhatian dengan menjadi salah satu emiten yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari Rp 100 triliun dan mencatatkan lonjakan harga harian tertinggi. Saham PANI melesat 8,81% dalam satu sesi perdagangan. Sementara itu, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 4,55%, menjadikannya sebagai salah satu pendorong utama IHSG pada hari tersebut.
Berikut daftar 10 saham yang menjadi pemimpin (top leaders) dan saham yang mengalami penurunan terbesar (top laggards) pada perdagangan kemarin:
| Top Leaders | % | Top Laggards | % |
|---|---|---|---|
| TLKM | 4,55% | BBRI | -3,26% |
| BMRI | 1,99% | DSSA | -5,46% |
| BRMS | 8,98% | TPIA | -1,41% |
| PANI | 8,81% | AMRT | -1,39% |
| BBNI | 2,82% | MAPI | -6,56% |
| AMMN | 1,11% | BBCA | -0,28% |
| BNLI | 17,27% | HEAL | -4,56% |
| CUAN | 6,38% | JPFA | -4,81% |
| UNTR | 2,24% | MBMA | -2,04% |
| DCII | 2,84% | MDKA | -1,20% |
Asing Lanjutkan Aksi Jual di Pasar Saham
Meskipun IHSG menguat, investor asing masih mencatat aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 585,29 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler, net sell asing bahkan mencapai Rp 1,05 triliun.
Saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing meliputi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih sebesar Rp 811,33 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 213,82 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 92,41 miliar.
Sementara itu, saham yang paling banyak diborong oleh investor asing meliputi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai net buy Rp 128,33 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 32,23 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 24,54 miliar.
Saham-Saham Penggerak LQ45
Dalam indeks LQ45, beberapa saham mencatatkan kenaikan tertinggi, di antaranya:
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 5,28%
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) menguat 4,92%
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) meningkat 4,55%
Sedangkan saham dengan pelemahan terbesar dalam LQ45 antara lain:
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 6,56%
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) merosot 4,81%
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 3,26%
Indeks Sektoral Mayoritas Menguat
Sebagian besar sektor di BEI mengalami kenaikan bersama dengan IHSG, kecuali sektor kesehatan yang mengalami penurunan 0,58%. Sektor yang mencatatkan kinerja terbaik antara lain:
- Transportasi dan logistik naik 1,71%
- Properti dan real estat melonjak 1,19%
- Perindustrian meningkat 1,15%
- Barang baku menguat 1,08%
- Teknologi bertumbuh 0,90%
Sektor lainnya juga mengalami penguatan, meskipun tidak sebesar sektor-sektor di atas. Sektor energi naik 0,84%, sektor keuangan bertambah 0,60%, sementara sektor barang konsumsi nonprimer dan infrastruktur masing-masing meningkat 0,37% dan 0,22%.
Aktivitas Perdagangan Bursa
Volume transaksi saham di BEI mencapai 14,76 miliar lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,87 triliun. Pada perdagangan ini, terdapat 304 saham yang menguat, sementara 242 saham mengalami pelemahan, dan 244 saham stagnan.
Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar
Berikut daftar saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia per 14 Februari 2025:
| No | Saham | % Harian | Market Cap (Rp triliun) |
| 1 | BBCA | -0,28% | 1106,39 |
| 2 | BREN | 0,41% | 822,78 |
| 3 | BYAN | 0,12% | 674,17 |
| 4 | TPIA | -1,41% | 603,42 |
| 5 | BBRI | -3,26% | 585,02 |
| 6 | AMMN | 1,11% | 494,94 |
| 7 | BMRI | 1,99% | 478,33 |
| 8 | DSSA | -5,46% | 273,55 |
| 9 | TLKM | 4,55% | 250,63 |
| 10 | PANI | 8,81% | 224,13 |
Dengan pergerakan yang dinamis ini, para investor terus mencermati perkembangan pasar untuk menentukan langkah investasi selanjutnya. Ke depan, pasar saham masih akan dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik yang berpotensi memengaruhi sentimen investor.
