The Fed Bikin Cemas! Dampaknya Terhadap Ekonomi RI

Yono

Pada perdagangan Rabu (19/2/2025), pasar keuangan Indonesia kembali mengalami tekanan. Setelah sempat menguat selama tiga hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan, diikuti oleh depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

IHSG Berakhir di Zona Merah

Pada penutupan pasar kemarin, IHSG terjun bebas sebesar 78,68 poin atau 1,14%, menetap di level 6.794,8. Penurunan ini mengakhiri tren positif yang sempat terjadi dalam tiga hari sebelumnya.

Dari total saham yang diperdagangkan, 218 saham mengalami kenaikan, 361 saham melemah, dan 216 saham tidak mengalami perubahan. Volume perdagangan mencapai 19,14 miliar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.232.665 kali, serta nilai transaksi sebesar Rp 11,62 triliun.

Sektor Saham Alami Tekanan

Sebagian besar sektor saham mengalami pelemahan, dengan sektor keuangan mencatat penurunan terdalam sebesar 1,6%, disusul oleh sektor kesehatan (1%), properti (0,8%), infrastruktur (0,7%), dan barang konsumsi primer (0,6%).

Rupiah Kembali Terdepresiasi

Di pasar valuta asing, rupiah kembali menunjukkan pelemahan. Berdasarkan data Refinitiv, mata uang Garuda ditutup pada posisi Rp 16.330 per dolar AS, melemah 0,37% dalam sehari. Ini menandai pelemahan selama dua hari berturut-turut, dengan akumulasi penurunan dalam sepekan mencapai 0,48%. Jika tren ini berlanjut, rupiah berpotensi mengakhiri pekan ini di zona merah, setelah sebelumnya berhasil menguat selama dua pekan berturut-turut.

Respons Pelaku Pasar terhadap Kebijakan BI

Pelemahan IHSG dan rupiah dipicu oleh sentimen pelaku pasar yang merespons keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility tetap di 5%, sedangkan Lending Facility berada di 6,50%.

“Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5 plus minus 1%,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers, Rabu (19/2/2025).

Pasar Obligasi Masih Berfluktuasi

Di pasar surat utang, yield obligasi acuan RI bertenor 10 tahun meningkat ke 6,85%, tertinggi dalam sepekan terakhir. Pergerakan yield obligasi berlawanan arah dengan harga, sehingga kenaikan yield ini mencerminkan koreksi pada harga obligasi.

Wall Street Menorehkan Rekor Baru

Berbanding terbalik dengan pasar keuangan Indonesia, Wall Street kembali mencatatkan rekor tertinggi. Indeks S&P 500 menguat 0,24% menjadi 6.144,15, mencatatkan rekor penutupan tertinggi kedua secara berturut-turut.
Selain itu, Nasdaq naik 0,07% ke 20.056,25, dan Dow Jones Industrial Average menguat 71,25 poin (0,16%) ke 44.627,59. Kenaikan ini didorong oleh performa positif saham-saham teknologi, seperti Microsoft yang naik 1,3% setelah meluncurkan chip komputasi kuantum dan Tesla yang meningkat hampir 2%.

Pengaruh Kebijakan The Fed dan Tarif Impor AS

Pasar global saat ini sangat memperhatikan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang menunjukkan keinginan The Fed untuk melihat penurunan inflasi yang lebih signifikan sebelum memangkas suku bunga lebih lanjut. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump berencana untuk menerapkan tarif 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan produk farmasi, yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April.

Prospek Pasar Keuangan RI

Pasar keuangan Indonesia diprediksi masih menghadapi tekanan dari faktor eksternal dan internal. Pelaku pasar kini menanti data ekonomi global, seperti suku bunga acuan Bank Sentral China (PBoC) dan klaim pengangguran AS. Sementara dari dalam negeri, perhatian tertuju pada data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk periode 2024, yang akan memberikan gambaran tentang ketahanan eksternal Indonesia.

Penutup

Dengan ketidakpastian global dan respons pelaku pasar terhadap kebijakan moneter domestik, pasar keuangan Indonesia diprediksi masih akan mengalami volatilitas dalam waktu dekat. Pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada dan mencermati perkembangan ekonomi global maupun kebijakan domestik yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG dan rupiah.

Also Read

Tags

Leave a Comment