Usai Tragedi Kematian Anak, Menkes AS Tinggalkan Sikap Antivaksin

sahrul

Sosok yang sebelumnya dikenal lantang menentang vaksin, kini mengambil langkah mengejutkan. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy Jr., akhirnya menyuarakan dukungan terhadap imunisasi campak. Perubahan sikap ini terjadi setelah dua anak meninggal dunia akibat wabah campak yang tengah menyebar di beberapa negara bagian AS.

“Kami menganjurkan orang-orang untuk mendapatkan vaksin campak,” ujar Kennedy saat diwawancarai oleh CBS News pada Kamis (10/4/2025).

Penyebaran campak yang sedang berlangsung telah menginfeksi lebih dari 600 individu di Amerika Serikat, dan jumlah itu masih berpotensi bertambah. Berdasarkan data terbaru hingga Selasa (8/4), negara bagian Texas menjadi episentrum dengan 505 kasus yang tercatat. New Mexico mencatat 56 kasus, sementara Oklahoma melaporkan 10 kasus — terdiri dari delapan yang telah terkonfirmasi dan dua yang dikategorikan sebagai kasus probable.

Bersamaan dengan pernyataannya ke media, Kennedy juga menyampaikan pesan serupa melalui akun media sosial pribadinya. Unggahan tersebut muncul tidak lama setelah diumumkannya kematian anak kedua yang belum mendapatkan vaksin campak.

Sebelumnya, pada bulan lalu, Kennedy masih mempertahankan pandangan skeptis terhadap vaksin. Ia bahkan mempromosikan minyak hati ikan kod serta beberapa metode pengobatan lainnya yang menurutnya memiliki tingkat risiko lebih rendah dibanding vaksinasi. Produk tersebut diyakini mengandung vitamin A yang cukup tinggi — nutrisi yang kerap kali ditemukan dalam kadar rendah pada pasien campak yang dirawat di rumah sakit.

Meski begitu, para ahli kesehatan menegaskan bahwa meskipun vitamin A dapat membantu mempercepat pemulihan, ia tidak memiliki kemampuan untuk mencegah penularan virus campak, apalagi menggantikan fungsi vaksin.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tetap merekomendasikan pemberian dua dosis vaksin MMR (campak, gondongan, rubela) pada anak-anak. Dosis pertama diberikan ketika anak berusia antara 12 hingga 15 bulan, sementara dosis kedua dijadwalkan pada rentang usia 4 hingga 6 tahun. Dengan satu dosis, tingkat efektivitasnya terhadap campak mencapai 93 persen. Namun, jika diberikan lengkap dua dosis, efektivitasnya meningkat hingga 97 persen — hampir setara dengan perlindungan penuh dari kematian akibat virus tersebut.

Langkah Kennedy yang kini mendukung vaksinasi menunjukkan adanya kesadaran baru akan pentingnya imunisasi sebagai benteng utama melawan penyakit menular yang dapat merenggut nyawa.

Also Read

Tags

Leave a Comment