Waspada! 233 Kasus DBD Terjadi di Tangsel Sejak Januari 2025, Pondok Aren Paling Terdampak

sahrul

Sejak awal tahun 2025 hingga pertengahan April, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah tercatat mengalami 233 kasus demam berdarah dengue (DBD). Meskipun angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, upaya pencegahan tetap menjadi fokus utama. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel menyebutkan bahwa Kecamatan Pondok Aren menempati urutan pertama sebagai wilayah dengan kasus terbanyak.

Penyebaran Kasus DBD di Tangsel
Dari jumlah keseluruhan, Kecamatan Pondok Aren tercatat dengan 49 kasus DBD. Diikuti oleh Kecamatan Ciputat Timur dengan 45 kasus, Ciputat sebanyak 38 kasus, dan Serpong 35 kasus. Sementara itu, Kecamatan Pamulang melaporkan 34 kasus, disusul Serpong Utara dengan 18 kasus, dan Setu dengan 11 kasus.

Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, menjelaskan bahwa kelompok usia yang paling banyak terinfeksi adalah anak-anak dan remaja usia 5 hingga 14 tahun, serta usia 15 hingga 30 tahun, dengan masing-masing kelompok menyumbang 70 kasus. Sementara itu, kelompok usia 30 tahun ke atas tercatat memiliki jumlah kasus yang lebih sedikit.

Tantangan dan Solusi dalam Menghadapi DBD
Meski jumlah kasus yang tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, Allin tetap mengimbau agar warga Tangsel tetap waspada. “Kami berharap masyarakat dapat lebih aktif melakukan pencegahan di lingkungan sekitar, seperti menggerakkan program satu rumah satu jumantik, yang telah terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran DBD,” ujar Allin.

Selain itu, Dinkes Tangsel terus mengingatkan pentingnya menerapkan prinsip 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air. Menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti juga menjadi langkah krusial dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit ini.

Data Demografis Kasus DBD
Dari 233 kasus yang tercatat, 133 di antaranya dialami oleh pasien laki-laki, sementara 100 kasus lainnya melibatkan perempuan. Hal ini mengindikasikan bahwa DBD tidak mengenal jenis kelamin, meskipun pola penyebarannya tetap bergantung pada lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan sekitar.

Dengan peningkatan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi, Dinkes Tangsel berharap dapat terus menekan angka kasus DBD. Sebagai langkah antisipatif, pihak berwenang juga mengajak warga untuk melakukan langkah-langkah preventif yang lebih maksimal agar dampak dari wabah ini dapat diminimalisir.

Also Read

Tags

Leave a Comment